Minus dan Silinder Tanpa Operasi?

Masalah mata minus dan silinder seringkali menjadi hal yang sangat mengganggu bagi sebagian besar penderitanya. Bahkan tidak jarang beberapa orang rela melakukan berbagai cara agar dapat menghilangkan ketergantungan memakai kacamata ataupun contact lens.

Sebenarnya apa sih mata minus dan silinder itu? Myopia (mata minus) adalah salah satu kelainan mata di mana mata tidak dapat melihat benda-benda yang berjarak terlalu jauh. Biasanya disebabkan karena sering bekerja/melihat sesuatu dengan jarak dekat terlalu lama.

Mata minus umumnya terjadi akibat sumbu bola mata yang memanjang ke belakang. Jadi, sinar yang masuk akhirnya jatuhnya tidak pas pada titik pengelihatan melainkan di depan titik penglihatan, sehingga penglihatan menjadi buram.

Sedangkan mata silinder (astigmatism) adalah suatu kondisi di mana lensa mata membentuk suatu lengkungan yang tidak simetris pada kornea ataupun lensa mata. Dengan kata lain, kornea mata yang seharusnya asterik justru peang (ada permukaan yang datar). Jadi, cahaya sejajar yang masuk ke dalam bola mata tidak mampu dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang pembiasan, sehingga retina tidak dapat fokus pada satu titik.

Kedua penyakit mata ini disebabkan akibat kelainan anatomis, baik secara genetis, lingkungan ataupun keduanya.

Kejenuhan karena harus memakai kacamata atau lensa kontak, membuat orang-orang rela melakukan segala macam cara untuk menghilangkan ataupun mengurangi mata minus dan silinder. Seperti mengonsumsi wortel setiap hari dan memakai kacamata yang terdapat lubang-lubang kecil untuk biasakan mata melihat jauh. Padahal tanpa mereka ketahui, apa yang mereka lakukan sebenarnya tidak banyak membantu atau bahkan salah.

Menurut Riva Hamzah, salah seorang dokter spesialis mata, mata minus dan silinder tidak dapat hilang, berkurang, dan dipertahankan minus/silindernya dengan cara alami. Minus dan silinder hanya bisa hilang dengan tindakan operasi salah satunya adalah lasik.

Dalam akun youtube pribadinya, Riva menjelaskan bahwa Lasik (Laser Assisted in Situ Keratomileusis) adalah tindakan untuk menipiskan kornea, sehingga sinar yang masuk ke mata jatuhnya pas ke titik fokus penglihatan. Sejauh ini lasik bisa mengurangi mata minus dari minus 1 sampai dengan minus 16 dan silinder 1 hingga silinder 5.

"Lasik dapat dilakukan ketika seseorang minimal sudah berumur 18 tahun dan dianjurkan maksimal usia 45 tahun ke bawah. Meskipun begitu tidak semua orang dapat dilasik. Sebelum dilasik seseorang harus dilihat dahulu keadaan kornea matanya, tebal atau tidak, retina juga perlu diperhatikan, serta beberapa faktor lainnya," tutur Riva.

Proses lasik hanya membutuhkan waktu yang terbilang sebentar, sekitar kurang lebih 10 menit saja untuk satu mata. Dan tindakannya tidak sakit, saat dilasik kita hanya akan merasakan silau, dan banyak air yang masuk ke dalam mata kita.

"Dengan teknologi yang canggih komplikasi yang ditimbulkan dari lasik bisa di bawah 0,1% dan itu bukan kebutaan, melainkan over/under correction, misalnya yang tadinya minus 7 ternyata setelah dilasik masih ada sisanya minus 2 atau yang tadinya minus 8 terus jadi plus 1. Hal ini bisa disebabkan akibat saat dilasik mungkin mata bergerak-gerak. Pada saat proses lasik dilakukan konsetrasi pasien dibutuhkan sebab kerja sama antara dokter dan pasien di perlukan di sini," tambah Riva.

Bisa terlepas dari ketergantungan akan kacamata dan lensa kontak menjadi dambaan setiap orang yang menderita mata minus dan silinder. Terlebih lagi jika operasi tersebut dilakukan kita tidak merasakan sakit serta tidak menimbulkan komplikasi besar untuk diri kita ke depannya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer